Sabtu, 25 Oktober 2008
C U R H A T Helmi
hari minggu tgl 26
pagi ini gw lari'kecil didepan rumah dan sekitar
rumah walau pun aneh di lihatnya lari' sendiri mondar-mandir kaya orang gila baru heeee tapi yang
penting gw sehat ingin gw sipengenya kesudirman naik sepeda tapi sepedanya siapa orang kaga ada yang punya mau lari ke sono takut kehausan n kelaperan gimana orang lagi kaga megang duit yah udah deh sirnah semua keinginan gw tapi kalau ada kawan' gw jangankan ke sudirman lari ampe monas juga gw jabanin kan enak haus n laper kaga bakalan kerasa karena kawan' ku itu kocak' n selalu hangat kalau bercada walau pun kadang' sedikit gokil maklum sudah dari sononya heeeeee...... mandi dulu haaa bau asem nih kasihan foto yang di komputer pada tutup hidung kebauan heeeee. bY Helmi...
teman kita yg satu ini memang slalu penuh sensasi, menghabiskan makanan, slalu berinisiativ, dan mau berkorban...
gw pernah pnya pengalaman yg ndak terlupakan tentang dia...
waktu itu gw bawa motor yg gear belakangnya itu dah tumpul, jd kalo jalan tuh rante copot2 melulu, dah kaya naek sepeda...
ceritanya gw disuruh ke Lembah depok, nah pas berangkat tuh rante copot2 terus, tapi masih bisa gw pasang...
nah giliran pas pulang, gw lewad UI, sampai di Halte UI, tuh rante copot lagi, tapi kali ini bukan yg belakang, melainkan copot dari gear kecil yg di dalem... alhasil gw harus dorong tuh motor sampe ke bengkel di depan yg jaraknya sekitar 1/2 kilo. Sampai di bengkel depan gw tanya si montirnya, "berapa bang?" dia jawab "20.000" hmmm...
gw binung mau mnta tolong sm siapa, akhirnya gw tlp si Helmi... Dia dengan sangat antusias siap datang dari lembah depok ke UI tempat dimana gw servis tuh motor, padahal waktu itu jam 9 malem, bahkan dia pula yg bayarin tuh bengkel...
Helmi, benar2 teman, sahabat, dan kawan sejati yg susah banget dicari...
Kami akan slalu ingat kau sobat, sampai kapan pun... sampai kapanpun....
Lanjutan Hidup...
Jumat, 26 September 2008
Hermawan Sulistyo
Begitu juga tatkala dia berbicara sebagai pembedah buku Tuan Manullang, Pahlawan Perintis Kemerdekaan, di STT Jakarta, 24/5/2008. Sehingga Sang Moderator menjulukinya sebagai Profesor Provokator.
Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, PhD, APU memang membuka tabir keprovokatorannya tatkala ikut bersama mahasiswa menggerakkan arus besar reformasi yang dimulai dari kampus-kampus. Pada mulanya, dia bersama rekan-rekan akivis provokator lainnya ikut mengatur strategi aksi mahasiswa damai, tanpa kekerasan.
Tetapi setiap kali mahasiswa unjuk rasa, selalu ada yang babak belur, berdarah-darah, kehilangan gigi, patah tangan dan kaki, dan sebagainya. Oleh pengalaman itu, akhirnya para provokator menginjinkan mahasiswa memperlengkapi diri dengan botol-botol kosong. Untuk menghindari penggrebekan, botol-botol itu banyak disimpan di Kampus STT Jakarta dan LIPI. "Aparat pasti tak menduga kampus sekolah pendeta dan LIPI sebagai tempat penyimpanan senjata." kata Kikiek membuka tabir strateginya.Mantan jurnalis ini selama beberapa tahun menimba ilmu dan pengalaman di luar negeri, khususnya Amerika Serikat. Dia telah malang melintang dengan kebebasan berpikirnya di kancah internasional. Lalu, dia pulang ke tanah air pada saat yang tepat, menjelang krisis moneter 1997. Dia pun tampil sebagai pemikir strategis (provokator) bahkan pada saat tertentu sebagai pelopor di garis depan aksi-aksi mahasiswa pembawa arus besar reformasi 1998.
Dia jugalah orang pertama yang populerkan kata provokator dalam setiap aksi mahasiswa kala itu. Dia pun pantas bangga atas keprovokatorannya. Sebab dia bukan asal sembarang provokator, tetapi dia provokator sebagai pemikir strategis atau 'profesor jenderal provokator', dan bila perlu di garis depan sebagai 'prajurit aktivis provokator'.Kiprahnya sebagai pengamat politik sudah amat dikenal luas oleh publik. Dia juga sering menjadi nara sumber berbagai media tentang berbagai hal yang menyangkut kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Terakhir dia dijagokan sebagai Calon Gubernur Jawa Timur, Pilgub 2008.
Rekam Jejak
Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, PhD, APU, seorang pemikir dan pakar politik yang sudah mengasah diri bertahun-tahun dalam dunia pendidikan formal dan nonformal, di dalam dan di luar negeri. Menimba pendidikan mulai dari SD Negeri Geneng, Ngawi; SD Negeri Guntur Madiun; SMP Negeri II Madiun; SMA Negeri I Madiun jurusan IPA;
Kemudian melanjut ke Jurusan Fisika, FIPIA Universitas Indonesia (UI); Jurusan Politik dan Pemerintahan Indonesia, Dept Ilmu Politik, FIIS (FISIP) UI dengan skripsi "Kepemimpinan di Pesantren: Studi Kasus Tebuireng". Dia juga mengasah diri dengan Filsafat Politik, Ekstension, STF Driyarkara; dan - Bahasa Inggeris, IELI, State University of New York (SUNY), Buffalo, AS;
Juga menimba ilmu di Southeast Asia Studies Program, Masters of Arts in International Affairs (MAIA), Ohio University, Athens-OH, AS; Ilmu Politik, Literatur, Antropologi; Studi Burma dan bahasa Belanda, SEASSI, Northern Illinois University (NIU), DeKalb-II, AS; mentor: (alm) mantan PM Burma U Nu; Dept of History, Ohio University, Athens-OH, AS; Sejarah Asia Tenggara, Asia Timur, Kolonialisme Eropa; Dept of History, Arizona State University, Tempe-Az, AS; Sejarah Asia Tenggara, Comparative History/Central Asia-Eurasia/Russia, Public History (Ph.D, 1988; Disertasi: "The Forgotten Years").
Juga magang di Airlangga University Press, Unair; Scholarly Publishing Program, Arizona State University, Tempe-Az, AS; Kursus, pelatihan, Pemberantasan Buta Huruf (Penmas DKI); Balai Latihan Kerja Pertanian (BLKP) Lembang; dan lainnya.
Dia juga punya pengalaman profesional (akademik) yang amat kaya (beragam) di dalam dan luar negeri. Mulai sebagai Dosen FISIP-Universitas Nasional (Unas) Jakarta; Wkl Direktur, Pusat Kajian Asia Tenggara Unas; Dosen FISIP Universitas Juanda (Unida), Bogor; Dosen Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan Universitas Achmad Jani (Unjani) Cimahi, Jabar; Dosen Pasca Sarjana Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung;
Peneliti Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Polri; Dosen Kursus Perwira Senior (Suspasen) Reserse Polri, Megamendung Jabar; Dosen tamu/narasumber ahli Sespim Polri, Sesko TNI-AD, Sesko TNI-AL, Sesko TNI-AU;
Fulbright Visting professor/Scolar-in-Residence, Contemporary History Institute, Ohio University, AS; Research Assistant, Program for Southeast Asian Studies Arizona State University, AS; Asisten Professor, Program for Southeast Asian Studies Arizona State University, AS; Visiting Professor/Scholar-in-Residence, Institute for Southeast Asia Studies (ISEAS) Singapore; Visiting Professor, Department of Conflict Research, Uppsala University, Swedia;
Pendiri/Direktur Eksekutif RIDeP (Research Institute for Democracy and Peace); Direktur CONCERN Consultancy & Research; Pembicara/Narasumber, Sidang Pleno (Plenary Session), Parlemen Belgia (Brussels); Visiting Professor, Opporto University, Portugal; Visiting Professor, Walailak University, Nakorn Sri Thamarat, Thailand;
Juga telah menyelenggarakan Caucus/Workshop di Clingendael Institute Den Haag Belanda; Royal Institute for International Affairs (Chatham House) London; Institute for International Studies (IEEI) Lisboa Portugal; Australian National University (ANU) Canberra dan Tredbo, Australia; Universiti Sains Malaysia (USM) Penang Malaysia; ISEAS-Singapore; FES-Berlin, Jerman; dan lain-lain;
Serta menghadiri kegiatan ilmiah dan rancangan politik di belasan negara (Thailand; Philippines; US; Macau-Hongkong; Portugal; dan lain-lain).
Sebagai jurnalis dan penulis (kolumnis), dia berpengalaman mulai dari Redaktur majalah Gadis (Jakarta); Redaktur tabloid Mutiara (Jakarta); Koresponden Harian Surya di Amerika; Penulis tamu El Mundo, Portugal; Redaktur tamu Harian Sinar Harapan (Jakarta); Kolumnis tamu harian Jawa Pos (Surabaya); Redpel/Wapemred majalah TSM (Teknologi dan Strategi Militer); Aspemred Harian Jayakarta (Jakarta); Pollster, Harian Suara Pembaruan (Jakarta); Loper koran The Arizona Republic (Arizona, AS); Redaktur Jurnal Ilmu Politik (AIPI; Wapemred Jurnal Masyarakat Indonesia (LIPI); Redaktur Ahli Jurnal Ilmu Kepolisian; Kolumnis tamu Harian Suara Karya; Menulis ratusan artikel di media massa dan jurnal di dalam dan luar negeri; Menulis, menyunting, menerjemahkan puluhan buku (di dalam dan luar negeri).
Selain itu, dia juga punya aktivitas lain sebagai Penasihat Pondok Pesantren Al-Asy'ari Ceweng, Dander, Bojonegoro; Narasumber Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR); Narasumber Direksi PTPN XI Jatim; Narasumber Ahli, Mabes POLRI/Kapolri;
Bahkan juga sebagai CEO Penerbit Pensil-324; CEO Bukafe-324 (bookstore, cafe & warnet), sehingga dia layak disebut sebagai ikon ilmuwan gaya modern.
Dia juga pernah bertindak sebagai Project Officer pameran, event olahraga, kebudayaan & seni, pelatihan, seminar dan kaukus di dalam dan luar negeri (Pemilihan Putri Remaja majalah Gadis; Pameran Indonesia Today di Singapore; Asian Aerospace & Defense Exhibition Singapore/Bangkok; Indonesia Open International Karate Tournament; Ryamizard Ryacudu Cup; seri seminar RIDeP; Gladian Nasional Pecinta Alam di Pleihiari Kalsel; seri peragaan Iptek untuk remaja, dan puluhan lainnya);
Juga aktif sebagai Anggota Japan Karate-do International (JKA) wilayah Amerika (pernah Juara III Kumite Midwest Amerika); Ketua Bidang Litbang Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB-FORKI); Sekjen Institut Karate-do Indonesia (PP-INKAI);
Penasihat masjid Raudlatul Muslimin Depok; Sekjen Senat Mahasiswa FIIS-UI; Sekjen Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) - UI; "Bapak" Kelompok Ilmiah Remaja (KIR); Mengasuh anak-anak jalanan di Jakarta dan Aceh (Meulaboh) bersama YNDN; Mengasuh & Mendidik anak-anak jalanan KRUCIL dari Jakarta, di Surabaya; Melakukan perjalanan intelektual di negara-negara Asia Tenggara, Hongkong, Jepang, Australia, Eropa Barat dan Eropa Utara, Amerika Utara hingga Amerika Latin, sebagian besar wilayah Indonesia.
Nama:
Prof (Ris) Hermawan Sulistyo, MA, PhD, APU
Nama Panggilan:
Kikiek Haryodo
Lahir:
Ds Geneng, Ngawi, 4 Juli 1957
Agama:
Islam
Jabatan Birokrasi:
Profesor Riset/Ahli Peneliti Utama Bidang Perkembangan Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Pendidikan:
- SD Negeri Geneng, Ngawi;
- SD Negeri Guntur Madiun;
- SMP Negeri II Madiun;
- SMA Negeri I Madiun jurusan IPA;
- Jurusan Fisika, FIPIA Universitas Indonesia (UI);
- Politik dan Pemerintahan Indonesia, Dept Ilmu Politik, FIIS (FISIP) UI; skripsi "Kepemimpinan di Pesantren: Studi Kasus Tebuireng";
- Filsafat Politik, Ekstension, STF Driyarkara;
- Bahasa Inggeris, IELI, State University of New York (SUNY), Buffalo, AS;
- Southeast Asia Studies Program, Masters of Arts in International Affairs (MAIA), Ohio University, Athens-OH, AS; Ilmu Politik, Literatur, Antropologi;
- Studi Burma dan bahasa Belanda, SEASSI, Northern Illinois University (NIU), DeKalb-II, AS; mentor: (alm) mantan PM Burma U Nu;
- Dept of History, Ohio University, Athens-OH, AS; Sejarah Asia Tenggara, Asia Timur, Kolonialisme Eropa;
- Dept of History, Arizona State University, Tempe-Az, AS;
- Sejarah Asia Tenggara, Comparative History/Central Asia-Eurasia/Russia, Public History (Ph.D, 1988; Disertasi: "The Forgotten Years").
- Magang, Airlangga University Press, Unair;
Scholarly Publishing Program, Arizona State University, Tempe-Az, AS;
- Kursus, pelatihan, Pemberantasan Buta Huruf (Penmas DKI); Balai Latihan Kerja Pertanian (BLKP) Lembang; dan lainnya.
Pengalaman Profesional (Akademik):
- Dosen FISIP-Universitas Nasional (Unas) Jakarta;
- Wkl Direktur, Pusat Kajian Asia Tenggara Unas;
- Dosen FISIP Universitas Juanda (Unida), Bogor;
- Dosen Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan Universitas Achmad Jani (Unjani) Cimahi, Jabar;
- Dosen Pasca Sarjana Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung;
- Peneliti Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Polri;
- Dosen Kursus Perwira Senior (Suspasen) Reserse Polri, Megamendung Jabar;
- Dosen tamu/narasumber ahli Sespim Polri, Sesko TNI-AD, Sesko TNI-AL, Sesko TNI-AU;
- Fulbright Visting professor/Scolar-in-Residence, Contemporary History Institute, Ohio University, AS;
- Research Assistant, Program for Southeast Asian Studies Arizona State University, AS;
- Asisten Professor, Program for Southeast Asian Studies Arizona State University, AS;
- Visiting Professor/Scholar-in-Residence, Institute for Southeast Asia Studies (ISEAS) Singapore;
- Visiting Professor, Department of Conflict Research, Uppsala University, Swedia;
- Pendiri/Direktur Eksekutif RIDeP (Research Institute for Democracy and Peace);
- Direktur CONCERN Consultancy & Research;
- Pembicara/Narasumber, Sidang Pleno (Plenary Session), Parlemen Belgia (Brussels);
- Visiting Professor, Opporto University, Portugal;
- Visiting Professor, Walailak University, Nakorn Sri Thamarat, Thailand;
- Menyelenggarakan Caucus/Workshop di Clingendael Institute Den Haag Belanda; Royal Institute for International Affairs (Chatham House) London; Institute for International Studies (IEEI) Lisboa Portugal; Australian National University (ANU) Canberra dan Tredbo, Australia; Universiti Sains Malaysia (USM) Penang Malaysia; ISEAS-Singapore; FES-Berlin, Jerman; dan lain-lain;
- Menghadiri kegiatan ilmiah dan rancangan politik di belasan negara (Thailand; Philippines; US; Macau-Hongkong; Portugal; dan lain-lain).
Jurnalistik:
1. Redaktur majalah Gadis (Jakarta);
2. Redaktur tabloid Mutiara (Jakarta);
3. Koresponden Harian Surya di Amerika;
4. Penulis tamu El Mundo, Portugal;
5. Redaktur tamu Harian Sinar Harapan (Jakarta);
6. Kolumnis tamu harian Jawa Pos (Surabaya);
7. Redpel/Wapemred majalah TSM (Teknologi dan Strategi Militer);
8. Aspemred Harian Jayakarta (Jakarta);
9. Pollster, Harian Suara Pembaruan (Jakarta);
10. Loper koran The Arizona Republic (Arizona, AS);
11. Redaktur Jurnal Ilmu Politik (AIPI);
12. Wapemred Jurnal Masyarakat Indonesia (LIPI);
13. Redaktur Ahli Jurnal Ilmu Kepolisian;
14. Kolumnis tamu Harian Suara Karya;
15. Menulis ratusan artikel di media massa dan jurnal di dalam dan luar negeri;
16. Menulis, menyunting, menerjemahkan puluhan buku (di dalam dan luar negeri).
Kamis, 25 September 2008
L i D i
Lidi....! Tapi "kau" rapuh, mudah patah
Lidi....! "Kamu" itu kecil
Lidi....! "Kamu" mudah dihancurkan
Lidi....! Jangan "kamu" sendiri-sendiri
Lidi....! Jangan "kamu" terpecah
Lidi....! Ikat diri "Kalian" jadi satu
"Kau" bukan lagi Lidi....!
Lidi yang diacuhkan
Lidi yang direndahkan
Lidi yang disepelekan
Lidi yang dibuang hak-haknya
Lidi yang dirampas budayanya
Lidi yang dihina
Nama "kamu" Sapu
Sapu yang kuat....!
Sapu yang tak mudah patah
Sapu yang bisa membersihkan
Bersihkan keangkuhan
Bersihkan ketidakadilan
Bersihkan kebohongan
Bersihkan keserakahan
Bersihkan tipu daya
Apa cita-cita"mu"....! "Kamu" akan bisa
Apa cita-cita"mu"....! "Kamu" akan menang
Apa cita-cita"mu"....! "Kamu" akan bahagia
Lanjutan Hidup...
Rabu, 24 September 2008
Untuk B O I M
Terima kasih BOIM, karna telah memberikan pelajaran baru buat KRUCIL...
Selasa, 23 September 2008
G O L P U T
Kita? Mereka? atau Dia? yg jelas hanya waktu dan "kejadian" yg dapat menjawab itu smua. Mengapa harus Golput untuk menjawab itu smua? Padahal Golput adalah sebuah gerakan yg tidak menghasilkan apa2, tapi justru sebaliknya hanya membuat kita merasa aneh dan asing. Disaat orank2 sedang "berpesta" kita hanya mampu menonton, disaat orang "berfoya-foya" kita hanya mampu melihat. Tapi, ada kepuasan tersendiri di dalam dada ini ketika mereka mempertanyakan kita "mengapa mereka Golput", itu tandanya kita sudah berhasil membuat mereka bertanya. Lalu siapa yg harus dijadikan pemimpin untuk kita yg Golput ini? Karna tanpa pemimpin, sbuah negeri tidak akan teratur...
Sebuah pertanyaan muncul lagi, padahal setiap pertanyaan adalah sebuah masalah yg baru, dan harus di selesaikan.
Tidak gampang mengkritik seseorang, kalau kita sendiri saja masih banyak yang harus di "kritik". Tidak gampang menjadikan seseorang sadar, kalau kita sendiri saja masih belum sadar.
Tapi didalam lubuk hatiku yg paling dalam hanya bisa berteriak...
KETIKA ADA PENINDASAN, HANYA ADA SATU KATA.... L A W A N . . . . ! ! !
Minggu, 07 September 2008
KRUCIL Di Mata KRUCIL
KRUCIL adalah sebuah kelompok orang-orang kecil, tetapi dipandang oleh orang-orang "besar"....
KRUCIL bukan hanya sebuah kelompok, melainkan sebuah keluarga besar yg tidak tahu akan beranak-pianak sampai kapan...
KRUCIL adalah darah buat daging "ku"...
Tulang buat menyangga Badan "ku"...
Lidah bagi Mulut "ku"...
Telinga buat Pendengaran "ku"...
Inspirasi buat Hidup "ku"...
Jiwa buat Raga "ku"....
Hati buat Pikiran "ku"....
so... KRUCIL segalanya buat KRUCIL.... yah walupun terkadang suka bikin jengkel dan emosi... tapi KRUCIL is "My" Soul and Life...
KRUCIL akan selalu hadir buat orang-orang yang merasa tertindas, BT, butuh hiburan, butuh bantuan baik berupa pikiran dan tenaga (sory kalo duit, kami juga butuh, jadi gak bisa bantu, tapi kalo sedikit-sedikit ada lah...), butuh kasih sayang dan cinta, butuh kritikan dan saran, yg jelas KRUCIL akan bantu semampu yang KRUCIL bisa.
Semua personel KRUCIL mempunyai keahlian di bidangnya masing-masing. Contohnya ada:
1.Break Dance
2.Musik/Band
3.Klub Sepak Bola
4.Biro Jodoh (cie2 Promosi...)
5.Tenaga "Kuli"
6.Tempat Curhat
7.Ajang Gaul, Dll.
KRUCIL akan tetap eksis sampai penindasan tidak terjadi lagi di negeri ini, sampai tidak ada perbedaan status antara orang kaya dan miskin, orang jelek dan cakep, tidak ada lagi Anak-anak Jalanan yang sedang tidur nyenyak harus tersentak oleh "pukulan" pentungan "orang-orang" yg merasa (katanya) "terganggu", Pendidikan gratis, biaya pengobatan gratis, Pelanggaran HAM, dan sampai titik darah penghabisan....
Selasa, 02 September 2008
First Shaum
Kami sahur pada jam... jam brp ya? lupa saya... Yang jelas pagi itu yg masih melek adalah, Barnas, Akoy SG, dan Robby, sisanya tidur semua. Kami blum bisa sahur, karena lauk-pauknya belum tersedia. Pagi itu Adi "Dewa" pulang kerumahnya, karena kata dia mau "munggah" bersama keluarga, Ia diantar oleh Akoy, karena katanya Akoy sekalian mau ambil lauk-pauk buat sahur anak-anak KRUCIL. Barnas nunggu di BUKAFE324, ditemani oleh Robby seorang, karena Ucil dan Rio masih terlena oleh mimpinya. Akoy tiba jam 4, padahal imsak hari itu jam 04:26, tapi semangat kami untuk menjalankan puasa di hari pertama ini membuat kami tidak putus asa dan pantang menyerah. Akoy bawa kentang disambelin, sayur kacang, ikan, dan nasi, serta tidak ketinggalan "PRIA PUNYA SELERA" atau lebih dikenal GUDANG GARAM FILTER. Sebelum mulai sahur, gak lupa si Barnas dan Akoy membangunkan Rio, Ucil, dan Roby. Kami sahur sambil nonton
karena disitu ada
jadi lebih hidup sahur pagi itu. Kami selesai sebelum imsak yg tinggal 15 menit lagi.
Intinya, KRUCIL walaupun anak-anaknya bandel, nyebelin, ngegemesin, nyenegin, menghibur, suka ngebanyol, suka nge"gombal", dan "ganteng-ganteng" (pastinya)... Tapi tetep ingin menjadi yg terbaik buat diri mereka dan orang-orang disekitarnya, apalagi urusan akhirat, mereka akan selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik buat sang idola yaitu :
dan orang-orang yg menginginkan kami untuk selalu berguna bagi yang membutuhkan kami...
Cah yooo KRUCIL... jangan pantang menyerah dan menyia-nyiakan hidup kalian... Mumpung di bulan yang suci dan penuh berkah ini, mintalah yang banyak agar hidup kalian penuh keberkahan...
Kamis, 21 Agustus 2008
Dari Jakarta ke Lembang Part I
Sampai siang "bokap" belum dateng juga, akhirnya si Reno "izin" sama gw mau latihan dulu di Kodam (maklum dia lagi terapi ngecilin perut), dengan berat hati gw "izin"in aja... Gak lama, "bokap" dateng dengan tergesa-gesa, setelah dia masuk kantornya sebentar, dia langsung tanya ke gw, "nas ada motor gak?" gw pengen bilang gak ada tapi ada, bukannya gw gak mau nganter dia, coz motor yg ada itu bukan motor yg "normal". "ada pak...", "ya sudah, kam uanter saya..." setalah gw anter dia ke arah Samali, dari situ kami langsung meluncur kearah Kemang, dan disana dia gw tinggal karena katanya gak usah ditunggu.
Baru berselang beberapa menit ketika gw sampe di Bukafe (markas KRUCIL yg skrg) dan lagi telp, tiba-tiba telp kantor berdering, dan si Reza (mat coak) langsung mengangkat telp itu, ternyata dari "bokap" dan dia mencari gw. Dan perintah pun turun, gw disuruh balik lagi ke Kemang, sambil membawa beberapa buku. Untungnya kali ini ada motor yg sedikit "normal" gitu deh. Selesai disana gw langsung balik lagi ke Bukafe, trus gw kasih kunci dan "STNK"nya ke bagian Keuangan gw, karena katanya dia mau ngurus Visa "bokap" and "nyokap". Lama juga sih gw nunggu "bokap" balik, sampe akhirnya Reno juga pulang karena sudah selesai "terapi perutnya".
Baru sekitar habis maghrib, "bokap" sampe. Begitu sampe kata-kata yg diucapkan adalah " nas ada motor gak?", wew, skrg motor tinggal 1 dari 3 motor. Yang pertama "Normal" yg ke 2 "Normal" tapi gak "layak", dan yg terakhir ini yg paling keren "ABNORMAL..."
Mau gak mau gw harus pake motor yg ketiga itu, yah walaupun berat hati rasanya.
Trus bapak memerintahkan Reno untuk pulang ke Lembah, karena "penjemput" dari Lembang sudah datang, sedangkan gw sama "bokap" harus meluncur dulu ke "proyek" beliau. Gw naek motor serba bingung, mau cepat neh motor gak "sehat", mau lambat tapi buru-buru, sampe 3x gw mau nabrak naek tuh motor...
Setelah sampe di tempat tujuan gw langsung nemuin KRUCIL yg ada disana, ada Aparat & Agung "bhegenk". Gw ngobrol2 sama mereka sambil beli rokok "Pria Punya Selera", sedangkan "bokap" sendiri asik ngobrol dengan para Mandor-mandor proyek.
Setelah sekitar 1 jam lah kalau gak salah, bapak keluar, gw kira dia mau bareng salah satu Mandor disana, karena Mandor itu ngeluarin mobilnya, gak taunya "bokap" manggil gw dan berkata "nas kita jalan lagi, sekarang ke depok..." set dah dalem hati gw berkata, "pak2 moga2 aja kita selamet dijalan" because neh motor bener-bener gak "menjiwai" dihati gw.
Tapi ya apa mau dikata, ini perintah dan gw juga harus nganter beliau kesana, karena kalau gak beliau akan terlambat sampe Lembang.
Akhirnya gw jalanin aja neh kehidupan dengan sebuah motor yg "ABNORMAL", di perjalanan beberapa kali gw gak abis pikir sama neh motor, biasanya gw bawa motor ini gak enak, tiba-tiba aja neh motor "ngertiin" gw dan "bokap", malam itu dia berjalan dengan sangat baik, yah walupun sangat lelet karena mesinnya gak pernah di "kasih makan". Sampe depok sekitar jam 9-nan, gw langsung tlp Abah pake hp-nya Reno, karena dia sudah sampe duluan disana, gw bilang "Bah, motornya saya tinggal di Lembah ya, karena saya langsung berangkat dari sini..." trus yg dia tanyakan cuma 1, "motornya gak apa-apa kan nas?" wew, neh orang, bukannya nanyain keadaan gw ato "bokap" malah tanya motor tuanya...
Gak lama "bokap" turun, dan kami langsung siap-siap untuk berangkat, tapi sebelum berangkat beliau sempat bergurau dengan salah seorang anak Jepang, temannya menantu beliau.
Malam itu kami berangkat menuju Lembang, diperjalanan gak banyak yg gw lakukan, karena gw dah kecapean dari tadi siang, jadi gw cuma tidur aja di jok belakang. Gw bangun ketika mobil sudah memasuki daerah Pastoer, yg merupakan gerbangnya Bandung, di Trafick Light Pastoer, "bokap" sempat bertanya sama gw, "nas kamu pernah ngamen di Lampu merah kaya gitu" gw jawab "pernah pak, emang kenapa?" dia bilang...mengamen di lampu merah itu ibarat pengemis, bukan seseorang yg menjual "jasa", kenapa dibilang begitu, karena acap kali ketika mereka menyanyi,
Pertama: kita tidak mendengar suara mereka karena kaca tertutup.
Kedua : ketika mereka kita kasih uang, mereka akan berlalu begitu saja tanpa menyelesaikan lagu tersebut.
jadi apa artinya kalo itu kalo bukan pengemis?
Setelah gw pikir-pikir, memang bener juga seh...
Balik lagi ke perjalanan, setelah melewati Pastoer, kami melewati jalan yg pemandangannya kaya di Madiun, kanan-kiri itu Rolling door semua, dan didepannya banyak sampah-sampah sampe-sampe "bokap" bilang, "Sampah Van Java" bukan "Paris Van Java", karena tempat tersebut dekat dengan "Paris Van Java".
Dari situ gw tidur lagi (set dah, dah kaya kebo gw ya tidur melulu... ;P) dan bangun-bangun sudah ada di asrama SESPIMPOL.
nb: terusannya nanti dolo ya, coz banyak nyamuk neh, gw jadi agak gak konsen nulisnya...
Sabtu, 16 Agustus 2008
The CrewChild's B-Boyz
Hingga sekarang, nama itu masih kami emban dibenak sebagai lambang kebesaran kami.
Yaaaaa biarpun kami anak jalanan, tapi kami berprinsip teguh dengan kesopanan, tatakrama, bersosialisasi, ramah {gw banget} dan professional dalam mengambil sikap.
Awal februari thn 2007, kami memulai peran sebagai b_boy {panggilan bagi pemain breakdance}
Dimasa ini masa yang bisa dibilang cukup sulit bagi kami.
Ejekan, cemoohan, dan perbuatan kasar dari orang lain slalu menghampiri kami setiap saat. Tapi dengan kekompakan dan tekad yang bulat itu semua terhapus begitu saja.
Sekarang kami sudah bisa sedikit demi sedikit merasakan hasil dari apa yang kami lakukan seperti manggung, mendapatkan banyak teman, dikenal orang banyak dan yang pasti pengalaman2 yang tidak bisa dilupakan sepanjang hidup kami.
Jadi jangan sesekali memandang anak jalanan sebagai "flex2" kotor yang menodai Bangsa, karena kami bisa melakukan apa yang belum tentu kalian bisa lakukan
So...
JANGAN MELUPAKAN KAMI……….
Salam Damai Dari Kami:
Create your own at KRUCHILD's
By: Adi "Dewa"
Lanjutan Hidup...
Kamis, 14 Agustus 2008
63 TAHUN INDONESIA
Perubahan dari segi ekonomi, sosial dan budaya, maupun dari segi IPTEK. Yang dulunya pakai surat untuk berkomunikasi jarak jauh sekarang dengan Rp 88 – Rp 100, sudah bisa berkomunikasi dengan cepat tanpa menunggu 3 hari ataupun seminggu, begitu juga dengan hal lainnya. Ya! Perkembangan yang sangat cepat selama 63 tahun belakangan ini.
Tapi…, tidak semua merasakan kenikmatan dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita boleh saja menyebutkan Indonesia telah merdeka, tapi merdeka dari sisi apa kita harus menilainya. Yang tidak merasakan kesusahan, kesengsaraan, yang hidupnya hanya berfoya – foyalah yang merdeka. Tapi rakyat kecil yang hidup di bawah kolong jembatan, yang digusur oleh SATPOL PP, yang hidupnya dengan mengamen, yang hidupnya merantau ke negeri orang selama bertahun – tahun hanya untuk menghidupi keluarganya di tanah air ( pahlawan devisa ), yang rumahnya terendam oleh lumpur lapindo Sidoarjo dan masih banyak lagi rakyat kecil di tanah air tercinta kita ini yang hidupnya tidak layak. Sungguh ironis bangsa Indonesia, yang kaya makin kaya, yang susah makin susah. Ya! Inilah Indonesia, Negara yang benar – benar hidup dengan keberagaman, keberagaman dari agama, sosial dan budaya hingga taraf ekonomi. Apakah pemerintah kita sadar akan hal ini ya…?
Kemarin saja, kalau gak salah tanggal 26 Juli 2008, keponakan Aburizal Bakrie yang kalau ga’ salah pemilik dari perusahaan Lapindo Brantas menikah, yang mana kata infotainment pernikahannya menghabiskan dana hingga bermilyar – milyar. Wah dana darimana ya…? Padahal masyarakat Sidoarjo yang terkena dampak dari luapan lumpur Lapindo belum dibayar. Apakah mereka sadar ? inilah penindasan oleh bangsa sendiri. Belum lagi PKL yang digusur oleh SATPOL PP, gak kasihan apa, ini nyata hanya di Indonesia. Semestinya sebelum lahan ditempati PKL, pemerintah harus sudah menghimbau, bukannya sudah ditempati, sudah laris, baru malah digusur, kemana hati nurani pemerintah ?
Apakah ini namanya merdeka, merdeka buat siapa ? iyakan! Oh ya jangan lupa juga, pendidikan kita. Apa sudah merdeka ? belum deh rasanya. Sekolah aja masih mahal, ada sih yang gratis, sekolah dibawah kolong jembatan, itupun masih di uber-uber SATPOL PP. Semoga sekolah di Indonesia bisa gratis ya. Kita doakan saja.
Ya inilah kemerdakaan bangsa Indonesia yang harus kita soroti, boleh saja kita mengatakan merdeka, tapi belum seutuhnya kita merdeka, kita masih dijajah bangsa sendiri.
Lanjutan Hidup...
Rabu, 13 Agustus 2008
ULTAH ADIT
Tepat tanggal 10 Agustus 2008, salah satu Keluarga KRUCIL ada yang "menambah" umurnya, ya, dia adalah Adit "Cungkrin'k" yang sedang berjuang menapaki dunia "B-Boy". Gak tau Ia ber-ulang tahun yang keberapa, yang jelas cukup meriah acaranya yang diselenggarakan di itu.
Malam itu Ia datang bersama pacar dan adik iparnya, gak lama Sahabat-sahabat KRUCIL dari "Lebax's City" pun berdatangan, ada Njum sang "Penjagal", Agus "Inem", Agung " Khucun'k", Sani "Cucur", Ateng, Pardi "Striker", dan Wisnu "Lapar", Bahkan Apit "Khebot-Beda" pun datang dari Cikini bersama temannya Andi.
KRUCIL tidak menyia-nyiakan moment ini untuk saling bertukar no HP (cie yg dah pada punya hp, biasa megang "coet" sama "sendal Jepit"...), trus pada bertukar cerita dengan kesibukannya masing-masing. Hingga tidak terasa, malam pun berlalu. Akhirnya Sahabat-sahabat dari Lebax's City pun berpamitan, maklum mereka masih ada yang sekolah dan masih mempunya "pekerjaan rumah" masing-masing, sebagian ada yang mau latihan Band.
Dibalik semua acara itu, kami semua merasa senang, yah walaupun tidak semua Keluarga Besar KRUCIL ngumpul, tapi setidaknya kami bisa mengobati rasa kangen dan ber-"Nostalgia" bersama Sahabat-sahabat kecil. Dan KRUCIL akan terus melakukan acara-acara "Nostalgia" dan slalu ada teman baru disetiap acara.... So... Buat teman-teman, sahabat, saudara, kakak, adik, ayah, ibu, kakek, nenek, tukang baso, tukang sate, tukang es, kondektur, supir bis kota & angkot, bahkan "musuh" sekalipun silahkan gabung bersama kami, karna kami "menunggu kehadiran" kalian...
PEMBUKAAN
Yah walaupun skin-nya gak terlalu bagus, tapi kami cukup puas dan bangga, karna akhirnya KRUCIL bisa juga masuk ke Dunia Maya...
Lewat ruang kecil inilah KRUCIL bisa berteriak, lewat ruang kecil inilah KRUCIL bisa bernyanyi, berdansa, bercanda, makan, minum, dan bercerita akan pahit dan manis-nya hidup KRUCIL. Kami slalu ingin berkarya untuk negeri ini, dan kami slalu ingin membuat "DIA", Ibu, Bapak, Kakek, Nenek, Eyang Kakung, Guru, Panutan, Idola, Fans, Sahabat, Kawan, Teman, Tukang Baso, Tukang Sate, Pedagang Kaki 5, Kondektur, Supir Bis Kota & Mikrolet, Tukang Ojek, Tukang Becak, "Bandar" Togel, Ganja, Narkoba yang slalu "ingin" membuat kami "rusak", Malaikat, Setan, Iblis, dan "Musuh" untuk bisa tersenyum dan bangga pada kami. KRUCIL akan slalu memberikan yang terbaik untuk mereka yang Menyayangi, Mencintai, Mengasihi, Memusuhi, Memberantas, dan Membenci kami...
Dukung KRUCIL untuk terus berkarya, agar kalian tertawa, terluka, dan merana... Karna KRUCIL tidak akan berhenti berkarya dan menghiasi hidup ini sampai titik darah penghabisan, sampai nafas terasa sesak, sampai senar tak pernah putus, sampai gitar tak akan hancur, sampai "kecrekan" tidak lagi dibuat dengan tutup botol tetapi dengan emas, sampai penjara yang mengatasnamakan "Dinas Sosial" rubuh ditimpa langit dan..... sampai Indonesia benar-benar MERDEKA hingga tidak ada lagi Anak Jalanan yang harus ketakutan ketika mereka terlelap di depan toko, ketika mereka bernyanyi di atas Bis dan Lampu Merah, dan ketika mereka makan di bawah kolong jembatan.
H A N Y A A D A S A T U K A T A....