Kamis, 14 Agustus 2008

63 TAHUN INDONESIA

#

63 Tahun sudah Indonesia merdeka, terbebas dari belenggu penjajah colonial belanda. 63 tahun sudah Indonesia merasakan kenikmatan terlepas dari penjajahan. 63 tahun sudah Indonesia mengalami perkembangan, mulai dari era orde baru hingga era orde Reformasi. Tak terasa dari tahun 1945 – 2008, kita bangsa Indonesia sudah mengalami perubahan yang signifikan.

Perubahan dari segi ekonomi, sosial dan budaya, maupun dari segi IPTEK. Yang dulunya pakai surat untuk berkomunikasi jarak jauh sekarang dengan Rp 88 – Rp 100, sudah bisa berkomunikasi dengan cepat tanpa menunggu 3 hari ataupun seminggu, begitu juga dengan hal lainnya. Ya! Perkembangan yang sangat cepat selama 63 tahun belakangan ini.

Tapi…, tidak semua merasakan kenikmatan dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Kita boleh saja menyebutkan Indonesia telah merdeka, tapi merdeka dari sisi apa kita harus menilainya. Yang tidak merasakan kesusahan, kesengsaraan, yang hidupnya hanya berfoya – foyalah yang merdeka. Tapi rakyat kecil yang hidup di bawah kolong jembatan, yang digusur oleh SATPOL PP, yang hidupnya dengan mengamen, yang hidupnya merantau ke negeri orang selama bertahun – tahun hanya untuk menghidupi keluarganya di tanah air ( pahlawan devisa ), yang rumahnya terendam oleh lumpur lapindo Sidoarjo dan masih banyak lagi rakyat kecil di tanah air tercinta kita ini yang hidupnya tidak layak. Sungguh ironis bangsa Indonesia, yang kaya makin kaya, yang susah makin susah. Ya! Inilah Indonesia, Negara yang benar – benar hidup dengan keberagaman, keberagaman dari agama, sosial dan budaya hingga taraf ekonomi. Apakah pemerintah kita sadar akan hal ini ya…?





Kemarin saja, kalau gak salah tanggal 26 Juli 2008, keponakan Aburizal Bakrie yang kalau ga’ salah pemilik dari perusahaan Lapindo Brantas menikah, yang mana kata infotainment pernikahannya menghabiskan dana hingga bermilyar – milyar. Wah dana darimana ya…? Padahal masyarakat Sidoarjo yang terkena dampak dari luapan lumpur Lapindo belum dibayar. Apakah mereka sadar ? inilah penindasan oleh bangsa sendiri. Belum lagi PKL yang digusur oleh SATPOL PP, gak kasihan apa, ini nyata hanya di Indonesia. Semestinya sebelum lahan ditempati PKL, pemerintah harus sudah menghimbau, bukannya sudah ditempati, sudah laris, baru malah digusur, kemana hati nurani pemerintah ?





Apakah ini namanya merdeka, merdeka buat siapa ? iyakan! Oh ya jangan lupa juga, pendidikan kita. Apa sudah merdeka ? belum deh rasanya. Sekolah aja masih mahal, ada sih yang gratis, sekolah dibawah kolong jembatan, itupun masih di uber-uber SATPOL PP. Semoga sekolah di Indonesia bisa gratis ya. Kita doakan saja.

Ya inilah kemerdakaan bangsa Indonesia yang harus kita soroti, boleh saja kita mengatakan merdeka, tapi belum seutuhnya kita merdeka, kita masih dijajah bangsa sendiri.

Tidak ada komentar: