Senin, 26 Januari 2009

The Story of Prepared go to Semarang

#

Akhirnya jadi juga berangkat, ya walupun sempat tertunda 1 hari. Pada hari rabu anak-anak Krucil sempat melakukan persiapan, seperti nyiapin baju, nafas, doa, dan pamitan. Habis melakukan itu semua di Lebax's City, Krucil pun berangkat ke Bukafe, dan disana bertemu dengan Taryono (salah satu staff Bukafe), dia mengatakan "pada mau ke Semarang ya?" Krucil pun dengan kompak menjawab "iya", trus dia melanjutkan pembicaraan dengan berkata "kayaknya besok deh, kan tgl 14 besok, hari kamis". Krucil serentak terdiam, Barnas, satu-satunya yang pegang Hp saat itu langsung liat kalender di Hp-nya, dan ternyata benar, tgl 14 itu besok. Akhirnya dengan rasa ke-optimisan + PD yg sangat tinggi, Krucil tetap santai sambil berkata "mungkin...".

Krucil di Bukafe sampai malam, baru sekitar jam 8, nyokap (Ibu Iing Anwarini) menelepon Barnas, terjadilah percakapan diantara mereka berdua:
Nyokap : "kalian dimana?"
Barnas : "di Bukafe Bu..."
Nyokap : "berapa orang yg berangkat?"
Barnas : "4 orang Bu..."
Nyokap : "ada Taryono ndak disitu?"
Barnas : "tadi sore ada Bu, tapi dia pergi, dan belum kembali sampai sekarang"Nyokap : "jadi begini, kita berangkat besok pagi, kalian mau berangkat dari Lembah, atau dari Bukafe? kalo dari Lembah, malam ini juga kalian ber-4 ke Lembah, tapi kalau dari Bukafe, besok pagi-pagi sehabis Shubuh, kalian kerumah Ibu Poppy Dharsono. Jadi kalian mau berangkat dari mana?"
Barnas : "dari Lembah aja Bu..."
Nyokap : "kalau gitu, tunggu taryono dulu, soalnya dia sedang nyetak Brosur-nya"
Pembicaraan pun berakhir ditengah mendungnya malam kamis itu. Krucil pun berkumpul, mendengarkan Barnas yang sedang menyampaikan hasil percakapan dengan Nyokap barusan, hasilnya, semua sepakat. Lalu Krucil kembali bersenda-gurau ditengah gerimis-nya malam...

Selang beberapa jam kemudian, Taryono muncul dengan membawa 1 kardus Brosur, yang berjumlah sekitar 2000 lembar. Tidak lama kemudian Nyokap, Reno, dan Mbah "Supri" datang dengan kendaraan Honda City milik Reno. Kami semua pun mulai bersiap. Setelah melipat beberapa Brosur yang akan dibagikan, Krucil memasukannya kedalam mobil Reno, sisanya nanti dilipat di Lembah. Lalu Nyokap memberikan Akomondasi Transport untuk ke Lembah (jumlahnya ndak usah disebutin ya, coz rahasia Alam... ;P) Nyokap menyuruh Krucil naik taksi saja, tapi Krucil sepakat untuk naik angkutan umum saja, biar lebih irit sedikit katanya... Setelah selesai menaruh barang-barang didalam mobil, rombongan Nyokap + bang Hamid pun berangkat ditengah hujan yang lumayan deras, sedangkan Krucil menunggu hujan sedikit reda sambil bersenda-gurau lagi.

Didalam Bukafe, Krucil sibuk mempersiapkan diri menghadapi hujan dimalam itu. Ucil, sibuk membungkus tasnya dengan kantong plastik agar tidak basah terkena hujan. Bahkan dia melepas sepatunya alias "Nyeker" agar sepatu pelengkap gayanya itupun tidak terkena hujan. Abay pun berniat demikian, tapi dia tidak jadi, karna melihat hujan diluar sudah mulai reda. Sedangkan Barnas & Ajid, tetap enjoy dengan rasa dinginnya malam itu.

Krucil pun berjalan ditengah gerimis malam itu. Yah, walaupun gerimis, tetapi tidak mematahkan semangat Krucil untuk terus melanjutkan perjalanan ini. Tapi sebelum berangkat, Krucil tidak lupa untuk berbagi rejeki dengan Krucil yang ada di Bukafe dengan membeli rokok untuk Robby dan Adi "Dewa", walaupun tidak sebungkus-sebungkus, tapi lumayan lah untuk menghilangkan rasa dingin mereka. Dijalan pun tidak banyak yang Krucil lakukan, selain bersenda gurau sambil menghisap rokok.

Sampai di perempatan Buncit, Krucil menunggu Bus Metromini 75 sambil memandang orang-orang yang sedang menyantap ketupat sayur sehabis pulang kerja. Tidak lama kemudian Bus yang Krucil tunggu tiba, Krucil segera naik dengan badan sedikit basah. Didalam Barnas sempat meledek Ucil yang duduk didepan dengan berkata "bang, yang duduk didepan tuh yang bayar" diamini dengan tertawanya Abay & Ajid.

Sampai Pasar Minggu Krucil tahu bahwa Angkot Miniarta 04 sudah habis, jadi Krucil memutuskan untuk naik mobil Angkutan Malam, atau biasa disebut "Mobil Kalong". Tapi, sebelum Krucil naik, Krucil menghabiskan rokok yang masih sisa setengah batang itu, baru setelah mobil penuh dengan penumpang dan siap berangkat, Krucil naik dibelakang sambil gelayutan. Karna kalau didalam kasian penumpang yang lain, takut kebasahan kena baju Krucil. Dimobil pun Krucil lagi-lagi diguyur air hujan, kali ini tidak kecil, tapi lumayan besar, sehingga tambah lepek aja itu baju. Tapi tetep, bercandanya tidak ketinggalan...

Sampai di Depok, Ucil punya usul untuk mencari tukang gorengan, akhirnya Krucil jalan kaki, dari "Ex" Ramanda sampai depan terminal Depok. Tapi karena sudah larut malam, jadi tidak ada tukang gorengan, kalau kata tukang rokok sih, mereka sudah pada pulang semua pada jam segitu. Setelah beli cemilan dan rokok di warung itu, Krucil langsung naik mobil Angkot 06, kali ini Krucil bisa duduk, karena memang disediakan tempat duduk (mank tadi di mobil Kalong gak disediain apa... emang dasar loe-loe pada kaga mau duduk aja... :P ).

Krucil turun di Lembah, langsung berlarian masuk ke komplek perumahan itu, bergegas cepat sampai, karena sudah tidak tahan mau istirahat. Sampai dirumah "Aneh", Krucil langsung menaruh tas dan mengeluarkan cucian kotor, terutama Ajid, Barnas & Abay yang pakaiannya belum mereka cuci, maklum, kalau di Lembah kan nyucinya pake mesin, jadi gak terlalu capek dan cepat keringnya. Selesai mencuci Krucil langsung melipat Brosur yang tersisa sambil menunggu pakaian kering.

Hingga Azan Shubuh berkumandang, Krucil masih tetap terjaga, tidak ada yang tidur sama sekali karena merasa tanggung untuk tidur. Tidak lama kemudian Nyokap sudah bangun, dan mengeluarkan barang-barang yang harus dibawa ke Semarang, Pak Untung pun sudah sampai, langsung memanaskan mobil Nissan X-Trail yang akan mengantarkan kami ke Pondok Indah, rumah Ibu Poppy Dharsono.

Setelah semua barang siap, kami langsung berangkat dengan 2 mobil, yang 1 X-Trail dengan penumpang Nyokap, Reno, Mbah, dan Pak Untung. Sedangkan satunya lagi Taksi, dengan penumpang Krucil, nama yang sudah tidak asing lagi di Bumi Ibu Pertiwi ini... ;P

Sampai dirumah Ibu Poppy Dharsono, terlihat rombongan mereka sudah siap untuk berangkat. Krucil melihat ada 4 mobil disitu, ada LandCruiser, Xenia, Bus 3/4, dan satu mobil Box yang membawa perlengkapan seperti, Kalender, Sticker, dan Kartu Nama Ibu Poppy Dharsono. Kami pun langsung bergegas menurunkan barang-barang untuk dipindahkan ke mobil rombongan. Setelah selesai, Krucil sempat dikasih rokok DjiSamSoe sebatang-sebatang oleh Pak Untung sambil berkata "puas-puasin loe pada ngerokok disini, tar didalam mobil kaga bisa ngerokok loe...". Ya, memang benar di mobil tidak bisa merokok, sebab ber-AC. Lagi-lagi Krucil bercanda, kali ini ditemani Pak Untung, sambil menunggu rombongan Ibu Poppy Dharsono menyiapkan barang bawaanya. Setelah semuanya siap, 4 mobil rombongan pun berangkat, menuju Semarang.

Tunggu Krucil Semarang, karena sebentar lagi kita akan saling merasakan perjalanan hidup ini... Cah Yoo KRUCIL...

Tidak ada komentar: